my logo
+ BERBAGI INFO +
..Loker Batam Download etc..
Login form
Google Translate
Facebook

Bacaan alkitab
imankatolik.or.id
Kalender bulan ini
CALENDAR
«  October 2024  »
SuMoTuWeThFrSa
  12345
6789101112
13141516171819
20212223242526
2728293031
Block title
GRATIS SMS
Wednesday, 10.23.2024, 6:22 AM


     


PENGANTAR


Menjadi Katolik

Allah
dalam Dirinya sendiri sempurna dan bahagia tanpa batas. Berdasarkan
keputusan-Nya yang dibuat karena kebaikan semata-mata, Ia telah
menciptakan manusia dengan kehendak bebas, supaya manusia itu dapat
mengambil bagian dalam kehidupan-Nya yang bahagia. Karena itu, pada
setiap saat dan di mana-mana Ia dekat dengan manusia.
Ia memanggil manusia dan menolongnya untuk


mencari-Nya,
untuk mengenal-Nya, dan untuk mencintai - Nya dengan segala
kekuatannya. Ia memanggil semua manusia yang sudah tercerai-berai satu
dari yang lain oleh dosa ke dalam kesatuan keluarga-Nya, Gereja. Ia
melakukan seluruh usaha itu dengan perantaraan Putera-Nya, yang telah Ia
utus
sebagai Penebus dan

Juru
Selamat, ketika genap waktunya. Dalam Dia dan oleh Dia Allah memanggil
manusia supaya menjadi anak-anak-Nya dalam Roh Kudus, dan dengan
demikian mewarisi kehidupan-Nya yang bahagia. (KGK 1)
Melalui

kehendak bebas yang diberikan oleh Allah pada manusia, manusia bebas
bersikap menggunakannya untuk menentukan pilihannya dalam menolah dunia
dan seisinya serta terutama dalam menjalin Relasi dengan Allah.


Kehendak
bebas atau kebebasan sikap diartikan sebagai sikap bebas tanpa paksaan
atau dipaksa oleh pihak lain, dalam menentukan pilihan yang terbaik
berdasarkan suara hatinya. Suara hati diyakini sebagai suara Allah, yang
sedang berbicara dan mengarahkan orang pada kebaikan dan kebenaran dan
juga mampu membedakan yang baik dan yang jahat. Suara hati sangat
berperan dalam menentukan jati diri seseorang, sejauh orang tersebut mau
dan mampu mendengarkan sura hatinya. Maka berdasarkan suara hati setiap
orang BEBAS memlilih yang paling baik dan benar bagi diri dan
kehidupannya, termasuk dalam memlih agama atau kepercayaan yang
dianutnya. Sehingga Jelas bahwa agama dan kepercayaan yang dianut dan
dihayati ini sungguh-sungguh pilihannya sendiri, bukan karena terpaksa
terlebih-lebih dipaksa oleh orang lain.

Setiap
orang yang di sapa oleh Allah menanggapinya dengan iman, yang terungkap
lewat agama dan kepercayaan. Demikan halnya dengan orang beriman
Katolik, mempunyai iman kepada Yesus Kristus, melalui agama katolik.
Maka dengan menyebutnya beriman katolik berarti orang itu percaya dan
beriman seutuhnya kepada Yesus Kristus, sebab Dialah yang menjadi
"Jalan, Kebenaran dan Hidup" (Yoh 14:6).

Bagaimana menjadi, beriman Katolik serta beragama Katolik?

kita
kembali kepada Kehendak bebas yang Allah berikan kepada setiap umat-Nya
untuk memilih agama dan kepercayaan yang akan dijalaninya. Demikian
halnya menjadi Katolik, beriman katolik dan beragama katolik, bukanlah
suatu keterpaksaan atau dipaksa oleh orang lain. Lewat dunia maya ini,
kami menyajikan langkah-langkah yang harus diikuti oleh setiap orang
yang menggunakan kehendak bebasnya akan memilih menjadi katolik, beriman
katolik, beragama Katolik.

Semoga
lewat dunia maya ini bisa menjadi gambaran dan jawaban bagi mereka yang
terpanggil dan menjawab kehendak bebasnya dalam memilih menjadi
katolik, beriman katolik, beragama Katolik.

MENJADI KATOLIK

BERIMAN KATOLIK BERAGAMA KATOLIK








Menjadi Katolik, beriman katolik, beragama katolik atau beriman kepada Yesus
Kristus berarti orang diajak untuk mengambil sikap te


rtentu dalam diri
dan kehidupannya, dengan cara meninggalkan dunianya yang lama dan berani
untuk mengarahkan hidup dalam dunia baru.
Me
njadi Katolik tidak hanya hidup baru dengan agama Katolik dan ajaran Katolik,

tetapi menjadi manusia yang sungguh-sungguh baru. Menjadi orang beriman
Katolik berarti menjadi percaya dan menyerahkan dirinya secara utuh dan
penuh kepada Yesus Kristus.


"Jadi
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama
sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2Kor 5:17)

Bagi
orang yang telah menanggapi panggilan bebas yang diberikan oleh Allah,
dan memilih untuk menjadi Katolik, beriman Katolik dan beragama katolik
harus menempuh proses pembelajaran terlebih dahulu sebelum menjadi warga
Geraja katolik secara penuh.

Berikut Tahapan yang harus ditempuh/dijalani bagi mereka yang terpanggil untuk mengikuti Yesus Krisuts lewat Gereja Katolik.


  • Masa Praketekumenat


    Tujuan dari masa prakatekumenat ini agar para simpatisan malaui
    berkenalan dengan Gereja Katolik, Yesus Kristus, Iman dan cara Hidup
    Katolik. dimana masa ini ditutup dengan tahap pertama yaitu dengan
    upacara penerimaan Katekumen.

  • Masa katekumenat


    Pada masa katekumenat (calon baptis) praktis sudah berhubungan dengan
    Gereja, bahkan sudah termasuk keluarga Kristus. Dalam masa ini para
    katekument (calon baptis) semakin mendapat kesempatan lebih banyak dalam
    pembelajaran pokok-pokok iman katolik dan lebih meningkatkan hidupnya
    sebagai orang katolik. Masa ini ditutup denga tahap kedua yaitu upacara
    penerimaan calon Baptis.

  • Masa persiapan Terakhir


    Masa ini disebut juga masa penyucian dan penerangan, dimana masa ini
    ditutup dengan tahapa ketiga yaitu dengan upacara penerimaan sakramen
    baptis/inisiasi (tergantung paroki-paroki ybs). (pada kebijakan tertentu
    materi mistagogi diberikan terlebih dahulu) sebelum diterimakan
    sakramen baptis/inisiasi kepada peserta (katekument)

  • Masa Mistagogi


    mengingat setelah pembatisan belum berarti orang katolik tersebut sudah
    memahami semua rahasia iman katolik, juga belum sepenuhnya mantap
    sebagai orang katolik, maka masih perlu disediakan sejumlah bahan
    lanjutan yaitu mistagogi. Masa Mistagogi ditutup dengan rekoleksi
    pendalaman iman.

Isi
dari tahap dan masa pembelajaran biasanya disesuaikan dengan kebijakan
dari masing-masing keuskupan. Kadang kala masa persiapan terakhir juga
di berikan pemantapan materi pemahaman iman dalam Misatagogi. dan masa
misatagogi ditutup dengan rekoleksi


berikut ilustrasi dari empat masa dan tiga tahap dalam proses menjadi Katolik.


 

PENGENALAN AKAN ALLAH


  • Allah Pencipta

Pada
mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan
kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah
melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: "Jadilah
terang." Lalu terang itu jadi. Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu
dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap. Dan Allah menamai terang itu
siang, dan gelap itu malam. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
pertama. Berfirmanlah Allah: "Jadilah cakrawala di tengah segala air
untuk memisahkan air dari air." Maka Allah menjadikan cakrawala dan Ia
memisahkan air yang ada di bawah cakrawala itu dari air yang ada di
atasnya. Dan jadilah demikian.   Lalu Allah menamai cakrawala itu
langit. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari kedua. Berfirmanlah
Allah: "Hendaklah segala air yang di bawah langit berkumpul pada satu
tempat, sehingga kelihatan yang kering." Dan jadilah demikian. Lalu
Allah menamai yang kering itu darat, dan kumpulan air itu dinamai-Nya
laut. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Berfirmanlah Allah:
"Hendaklah tanah menumbuhkan tunas-tunas muda, tumbuh-tumbuhan yang
berbiji, segala jenis pohon buah-buahan yang menghasilkan buah yang
berbiji, supaya ada tumbuh-tumbuhan di bumi." Dan jadilah demikian.
Tanah itu menumbuhkan tunas-tunas muda, segala jenis tumbuh-tumbuhan
yang berbiji dan segala jenis pohon-pohonan yang menghasilkan buah yang
berbiji. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan
jadilah pagi, itulah hari ketiga. Berfirmanlah Allah: "Jadilah
benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam.
Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan
masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang
pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah
demikian.Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu,
yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk
menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh
semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai
siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat
bahwa semuanya itu baik.  Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari
keempat. Berfirmanlah Allah: "Hendaklah dalam air berkeriapan makhluk
yang hidup, dan hendaklah burung beterbangan di atas bumi melintasi
cakrawala." Maka Allah menciptakan binatang-binatang laut yang besar dan
segala jenis makhluk hidup yang bergerak, yang berkeriapan dalam air,
dan segala jenis burung yang bersayap. Allah melihat bahwa semuanya itu
baik.  Lalu Allah memberkati semuanya itu, firman-Nya:
"Berkembangbiaklah dan  bertambah banyaklah serta penuhilah air dalam
laut, dan hendaklah burung-burung di bumi bertambah banyak." Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari kelima. Berfirmanlah Allah:
"Hendaklah bumi mengeluarkan segala jenis makhluk yang hidup, ternak dan
binatang melata dan segala jenis binatang liar." Dan jadilah demikian. 
Allah menjadikan segala jenis binatang liar dan segala jenis ternak dan
segala jenis binatang melata di muka bumi. Allah melihat bahwa semuanya
itu baik.  Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut
gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan
burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas
segala binatang melata yang merayap di bumi."  Maka Allah menciptakan
manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia;
laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.  Allah memberkati
mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan
bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas
ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang
yang merayap di bumi."  Berfirmanlah Allah: "Lihatlah, Aku memberikan
kepadamu segala tumbuh-tumbuhan yang berbiji di seluruh bumi dan segala
pohon-pohonan yang buahnya berbiji; itulah akan menjadi makananmu. 
Tetapi kepada segala binatang di bumi dan segala burung di udara dan
segala yang merayap di bumi, yang bernyawa, Kuberikan segala
tumbuh-tumbuhan hijau menjadi makanannya." Dan jadilah demikian.  Maka
Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik. Jadilah
petang dan jadilah pagi, itulah hari keenam.  Demikianlah diselesaikan
langit dan bumi dan segala isinya.  Ketika Allah pada hari ketujuh telah
menyelesaikan pekerjaan yang dibuat-Nya itu, berhentilah Ia pada hari
ketujuh dari segala pekerjaan yang telah dibuat-Nya itu. Lalu Allah
memberkati hari ketujuh itu dan menguduskannya, karena pada hari itulah
Ia berhenti dari segala pekerjaan penciptaan yang telah dibuat-Nya itu. 
Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika TUHAN
Allah menjadikan bumi dan langit, — (Kej 1:1-2:4)


Allah
adalah Maha Besar (Ibr 1:3) dan Maha Baik, Karena pengetahuan kita
tentang Allah itu terbatas, maka pembicaraan kita tentang Allah pun
demikian juga. Kita hanya dapat berbicara tentang Allah dari sudut
pandang ciptaan dan sesuai dengan cara mengerti dan cara berpikir
manusiawi kita yang terbatas.(KGK 40)


Kita
mengetahui, Apa yang dilakukan oleh Allah untuk kita, selalu Ia laukan
karena kasihNYA kepada kita, Allah telah merencanakan yang serba baik
bagi manusia. Apa yang ditulis di dalam KitabSuci (kitab
Kejadian-penciptaan) adalah Allah yang begitu baik bagi kita.


  • Allah Penyelamat

Sebelum
Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya: "Aku yakin bahwa
mata ayahmu akan dibuka." Sapulah empedu ikan itu kepada matanya. Obat
itu akan memakan dahulu, lalu mengelupaskan bintik-bintik putih itu dari
matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun
Hana bergegas-gegas mendekap anaknya, lalu berkatalah ia kepadanya:
"Setelah engkau kulihat, anakku, maka mulai sekarang aku dapat mati."
Maka ia menangis. Tobitpun berdiri dan meskipun kakinya tersandung namun
ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampirinya dengan
empedu ikan itu di tangan lalu ditiupinya mata Tobit. ditopangnya
ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya: "Tetapkan hati, pak!"
Selanjutnya obat itu dikenakannya padanya dan dibiarkannya sebentar.
Lalu dengan kedua tangannya dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung
matanya. Maka
Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya: "Aku melihat engkau,
anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula: "Terpujilah Allah,
terpujilah nama-Nya yang besar, terpujilah para malaikat-Nya yang kudus.
Hendaklah nama Tuhan yang besar ada di atas kita dan terpujilah
hendaknya segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh aku telah
disiksa oleh Tuhan, tetapi kulihat anakku Tobia!" (To 11:7-14)

Perikop
diatas memberikan gambaran bahwa Tobit memang mengalami suatu cobaan,
memang dalam penderitaannya itu, Tobit tampak biasa-biasa saja, namun
didalam penderitaannya itu tampaklah karya Allah. Allah telah
menyembuhkannya dengan perantaraan anaknya, Tobia.

Allah
memberikan keselamatan kepada siapa saja, karena Allah memang
menghendakinya agar setiap orang dapat menikmati kebahagiaan dan
keselamtan yang telah Ia rencanakan.

Tanpa
sadar bahwa Allah juga berkarya dalam keselamatan di dinia ini, hal ini
bisa kita sadari dalam kehidupan kita sehari-hari, bilamana kita
mendapat pertolongan dari saudara kita, teman, tetangga dan lainnya.
Karya Allah dalam kehidupan sehari-hari yang kita dapat rasakan, namu
kadang kita menginkarinya, bilamana kita terhindar dari marabahaya.


  • Allah yang Murah Hati

Bagaimana
kita mengetahui bahwa Allah begitu murah hati kepada umat-Nya Perikop
dibawah ini menunjukan kepada kita bahwa Allah tidak hanya memberi
hidup, tetapi juga memenuhi kebutuhan hidup umat-Nya.

Jadi,
janganlah kamu mempersoalkan apa yang akan kamu makan atau apa yang
akan kamu minum dan janganlah cemas hatimu.  Semua itu dicari
bangsa-bangsa di dunia yang tidak mengenal Allah. Akan tetapi Bapamu
tahu, bahwa kamu memang memerlukan semuanya itu. (Luk 12:29-30)

Bagimana
kita bersikap sebaiknya menanggapi kebaikan Allah akan kemurahan
hatiNya? sudah barang tentu kita menjawab kemurahan hati Allah dengan
bermurah hati kepada sesama dan kepada ciptaan Allah, karena dengan
demikian kita berbuat baik kepada diri kita (Bdk Am 11:17). Tuhan Yesus
bersabda "Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah
hati." (Luk 6:36)

  • Allah yang Setia

Manusia
yang diberikan Kehendak Bebas, kadang menyalahgunakan untuk menanggapi
kebaikan Allah. Bahkan manusia menolak dan meninggalkan Allah.

tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman:
Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: "Sekali-kali kamu tidak akan mati,

tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat." Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan
suaminyapun memakannya.(Kej 3:3-6)

Rusaknya
keselarasan hubungan manusia dengan Allah, akibat manusia ingin
mengejar kebahagiaan yang tanpa Allah, setelah sadar kita mengetahui,
betapa semunya kebahagiaan tersebut. maka tindakan manusia tersebut
mengakibatkan dosa. dimana manusia kehilangan Rahmat kekudusannya (Bdk KGK 399)

Meskipun manusia jadtuh dalam dosa, Allah tidak membiarkan ciptaan-Nya hancur karena dosa,
Allah tetap melangsungkan rencana keselamatan bagi manusia dan alam
semesta. hal ini dapat kita lihat bagimana perjanjian-perjanjian Allah
dengan Nuh (Kej 9:12-16), demikian juga Allah membentuk sejarah
Keselamatan. Ia memanggil Abram, yang kemudian befrganti nama menjadi
Abram, yang kemudian berganti nama menjadi Abraham. Allah juga
meneguhkan iman Abraham dan memperbaharui perjanjian-Nya (bdk Kej
15:5-7); 17:1-8; 22:11-8). Dengan demikian Abraham menyerahkan seutuh
hidupnya kepada Allah demi terlaksanya janji Allah. Allah juga memanggil
Musa untuk membebaskan umat-Nya keluar dari perbudakan dan mengatar
mereka ketanah terjanji. (Bdk kel 3:7-10). demikian juga dengan Yosua,
Daud, nabi Natan.


Yesus Kristus.

Allah lewat putra-Nya yang Tunggal menegaskan kembali kasih setia-Nya

Yesus
mengambil roti, mengucap berkat, memecah-mecahkannya lalu memberikannya
kepada murid-murid-Nya dan berkata: "Ambillah, makanlah, inilah
tubuh-Ku." Sesudah itu Ia mengambil cawan, mengucap syukur lalu
memberikannya kepada mereka dan berkata: "Minumlah, kamu semua, dari
cawan ini. Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan
bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.(Mat 26:26-28)


Kemudian
Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata: "Ambillah ini
dan bagikanlah di antara kamu. Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai
dari sekarang ini Aku tidak akan minum lagi hasil pokok anggur sampai
Kerajaan Allah telah datang." Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur,
memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah
tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan
akan Aku." Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia
berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang
ditumpahkan bagi kamu. (Luk 22:17-20)


Perikop
diatas dimaksudkan yesus untuk menjalin hubungan khusus antara Allah
dengan umat manusia di dalam diri-Nya demi keselamatan umat manusan dan
sekaligus memperbaharui dan meningkatkan hubungan khusus yang dahulu
dijalin Allah dengan umat-Nya. Perjanjian baru ini adalah perjanjian
Kekal, sebab, hubungan Allah dengan umat manusia di dalam Yesus Kristus
tidak pernah akan putus. Dengan demikian kita mengetahui betapa kasih
setia Allah kepada umat Ciptaan-Nya.


HIERARKIS GEREJA KATOLIK

Menurut
Ajaran resmi Gereja struktur Hierarkis termasuk hakikat kehidupan-nya
juga. Perutusan ilahi, yang dipercayakan Kristus kepada para rasul itu,
akan berlangsung sampai akhir zaman (lih. Mat 28:20). Sebab Injil, yang
harus mereka wartakan, bagi Gereja merupakan azas seluruh kehidupan
untuk selamanya. Maka dari itu dalam himpunan yang tersusun secara
hirarkis yaitu para Rasul telah berusha mengangkat para pengganti
mereka.Maka Konsili mengajarkan bahwa "atas penetapan ilahi para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja"
Kepada mereka itu para Rasul  berpesan, agar mereka menjaga seluruh
kawanan, tempat Roh Kudus mengangkat mereka untuk menggembalakan jemaat
Allah (lih. Kis 20:28).(LG 20). Pengganti meraka yakni, para Uskup,
dikehendaki-Nya menjadi gembala dalam Gereja-Nya hingga akhir jaman (LG
18).


makdud dari "atas penetapan ilahi para uskup menggantikan para rasul sebagai gembala Gereja"
ialah bahwa dari hidup dan kegiatan Yesus timbulah keplompok orang yang
kemudian berkembang menjadi Gereja, seperti yang dikenal sekarang.
Proses perkembangan pokok itu terjadi dalam Gereja perdana atau Gereja
para rasul, Yakni Gereja yang mengarang Kitab Suci Perjanjian baru.
Jadi, dalam kurun waktu antara kebangkitan Yesus dan kemartiran St.
Ignatius dari Antiokhia pada awal abad kedua, secara prinsip
terbentuklah hierarki Gereja sebagaimana dikenal dalam Gereja sekarang.


Striktur
Hierarkis Gereja yang sekarang terdiri dari dewan para Uskup dengan
Paus sebagai kepalanya, dan para imam serta diakon sebagai pembantu
uskup


1. Para Rasul

Sejarah
awal perkembangan Hierarki adalah kelompok keduabelas rasul. Inilah
kelompok yang sudah terbentuk waktu Yesus masih hidup. Seperti Paulus
juga menyebutnya kelompok itu " mereka yang telah menjadi rasul sebelum
aku" (Gal 1:17). Demikian juga Paulus pun seorang rasul, sebagaimana
dalam Kitab Suci (1Kor 9:1, 15:9, dsb)


Pada
akhir perkembangannya ada struktur dari Gereja St. Ignatius dari
Antiokhia, yang mengenal "penilik" (Episkopos), "penatua" (presbyteros),
dan "pelayan" (diakonos). Struktur ini kemudian menjadi struktur
Hierarkis yang terdiri dari uskup, imam dan diakon.


2. Dewan Para Uskup

Pada akhir zaman Gereja perdana, sudah diterima cukup umum bahwa para uskup adalah pengganti para rasul,
seperti juga dinyatakan dalam Konsili Vatikan II (LG 20). Tetapi hal
itu tidak berarti bahwa hanya ada dua belas uskup (karena duabelas
rasul). Disini dimaksud bukan rasul satu persatu diganti oleh orang
lain, tetapi kalangan para rasul sebagai pemimpin Gereja diganti oleh
kalangan para uskup. hal tersebut juga di pertegas dalam Konsili Vatikan
II (LG 20 dan LG 22).


Tegasnya, dewan para uskup menggantikan dewan para rasul.
Yang menjadi pimpinan Gereja adalah dewan para uskup. Seseorang
diterima menjadi uskup karena diterima kedalam dewan itu. itulah
Tahbisan uskup, "Seorang menjadi anggota dewan para uskup dengan
menerima tahbisan sakramental dan berdasarkan persekutuan hierarkis
dengan kepada maupun para anggota dewan" (LG 22). Sebagai sifat kolegial
ini, tahbisan uskup belalu dilakukan oleh paling sedikit tiga uskup,
sebab tahbisan uskup berarti bahwa seorang anggota baru diterima kedalam
dewan para uskup (LG 21).


3. Paus

Kristus mengangkat Petrus menjadi ketua para rasul lainnya untuk menggembalakan umat-Nya. Paus, pengganti Petrus adalah pemimpin para uskup.


Menurut
kesaksian tradisi, Petrus adalah uskup Roma pertama. Karena itu Roma
selalu dipandang sebagai pusat dan pedoman seluruh Gereja. Maka menurut
keyakinan tradisi, uskup roma itu pengganti petrus, bukan hanya sebagai
uskup lokal melainkan terutama dalam fungsinya sebagai ketua dewan
pimpinan Gereja. Paus adalah uskup Roma, dan sebagai uskup Roma ia
adalah pengganti Petrus dengan tugas dan kuasa yang serupa dengan
Petrus. hal ini dapat kita lihat dalam sabda Yesus sendiri :


"Berbahagialah
engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu
kepadamu, melainkan Bapa-Ku yang di sorga. Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya. Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga.
Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang
kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga." (Mat 16:17-19).



4. Uskup

Paus
adalah juga seorang uskup. kekhususannya sebagai Paus, bahwa dia ketua
dewan para uskup. Tugas pokok uskup ditempatnya sendiri dan Paus bagi seluruh Gereja adalah pemersatu. Tugas hierarki yang pertama dan utama adalah mempersatukan dan mempertemukan umat.
Tugas itu boleh disebut tugas kepemimpinan, dan para uskup "dalam arti
sesungguhnya disebut pembesar umat yang mereka bimbing" (LG 27).


Tugas
pemersatu dibagi menjadi tiga tugas khusus menurut tiga bidang
kehidupan Gereja. Komunikasi iman Gereja terjadi dalam pewartaan,
perayaan dan pelayanan. Maka dalam tiga bidang itu para uskup, dan Paus
untuk seluruh Gereja, menjalankan tugas kepemimpinannya. "Diantara
tugas-tugas utama para uskup pewartaan Injilah yang terpenting" (LG 25).
Dalam ketiga bidang kehidupan Gereja uskup bertindak sebagai pemersatu,
yang mempertemukan orang dalam komunikasi iman.


5. Imam

Pada
zaman dahulu, sebuah keuskupan tidak lebih besar daripada sekarang yang
disebut paroki. Seorang uskup dapat disebut "pastor kepala" pada zaman
itu. dan imam-imam "pastor pembantu", lama kelamaan pastor pembantu
mendapat daerahnya sendiri, khususnya di pedesaan. Makin lama
daerah-daerah keuskupan makin besar. Dengan Demikian, para uskup semakin
diserap oleh tugas oraganisasi dan administrasi. Tetapi itu sebetulnya
tidak menyangkut tugasnya sendiri sebagai uskup, melainkan cara
melaksanakannya. sehingga uskup sebagai pemimpin Gereja lokal, jarang
kelihatan ditengah-tengah umat.


melihat
perkembangan demikian, para imam menjadi wakil uskup. "Di masing-masing
jemaat setempat dalam arti tertentu mereka menghadirkan uskup. Para
imam dipanggil melayani umat Allah sebagai pembantu arif bagi badan para
uskup, sebagai penolong dan organ mereka" (LG 28).


Tugas
konkret mereka sama seperti uskup: "Mereka ditahbiskan untuk mewartakan
Injil serta menggembalakan umat beriman, dan untuk merayakan ibadat
ilahi"


6. Diakon

"Pada
tingkat hiererki yang lebih rendah terdapat para diakon, yang
ditumpangi tangan 'bukan untuk imamat, melainkan untuk pelayanan'"
(LG29). Mereka pembantu uskup tetapi tidak mewakilinya.


Para
uskup mempunyai 2 macam pembantu, yaitu pembantu umum (disebut imam)
dan pembantu khusus (disebut diakon). Bisa dikatakan juga diakon sebagai
"pembantu dengan tugas terbatas". jadi diakon juga termasuk kedalam
anggota hierarki


oo 000 ooo


Istilah nama:

seorang
kardinal adalah seorang uskup yang diberi tugas dan wewenang memilih
Paus baru, bila ada seorang Paus yang meninggal. (karena Paus adalah
uskup roma, maka Paus baru sebetulnya dipilih oleh pastor-pastor kota
Roma, khususnya pastor-pastor dari gereja-gereja "utama" (cardinalis)).
Dewasa ini para kardinal dipilih dari uskup-uskup seluruh dunia. lama
kelamaan para kardinal juga berfungsi sebagai penasihat Paus, bahkan
fungsi kardinal menjadi suatu jabatan kehormatan. Para kardinal diangkat
oleh Paus. Sejak abad ke 13 warna pakaian khas adalah merah lembayung.







Berikut link Artikel terkait dalam proses Pembelajaran iman Katolik :


[Home katekese] [Pengantar Awal] [Menjadi Katolik] [Pengenalan akan Allah] [Hierarkis Gereja] [Home Dasar Iman Katolik] [Magisterium] [Tradisi Suci] [Kitab Suci] [Home Gereja Katolik] [Sejarah Gereja Katolik] [Satu] [Kudus] [Katolik] [Apostolik] [Allah Tritunggal] [Bapa] [Putra] [Roh Kudus] [Home Hukum Gereja] [Sepuluh Perintah Allah] [Lima Perintah Gereja] [Katekismus Gereja Katolik] [Kitab Hukum Kanonik] [Sejarah Syahadat] [Syahadat iman/Syahadat Panjang] [Syahadat Para Rasul/Syahadat Pendek] [Penjelasan Syahadat Pendek] [Home Liturgi] [TPE Umat 2005] [TPE Imam 2005] [Simbol-simbol Liturgi] [Kalender Liturgi] [Perlengkapan Liturgi] [Arti kata liturgi] [Teologi Liturgis] [Pelayanan Perangkai Bunga Liturgis] [Bagaimana Menyanyikan misa] [Bunga dalam tata ruang liturgis] [Liturgi, dekorasi, bunga] [Tata Gerak Sikap Tubuh] [Tata Kata Liturgis] [Home Sakramen] [Sakramen Baptis ] [Sakramen Ekaristi] [Sakramen Tobat ] [Sakramen Krisma] [Sakramen Perkwainan] [Sakramen Perminyakan] [Sakramen Imamat] [Doa-doa Dasar Katolik] [Tanda Salib] [Bapa Kami] [Salam Maria] [Kemualiaan] [Doa Tobat] [Doa Iman] [Terpujilah] [Doa-doa Liturgis] [Ibadat Pagi] [Ibadat sore] [Ibadat malam] [Doa masa Advent] [Doa Masa Natal] [Doa Masa Prapaskah] [Doa Masa Paskah] [Doa Novena Roh Kudus] [Doa Roh Kudus] [Home Doa-doa Pribadi] [Doa Pribadi] [Doa Keluarga] [Doa Jemaat] [Doa Masyarakt Umum ] [Devosi & Ziarah] [Jalan Salib] [Doa Silih] [Litani Hati Yesus] [Doa Rosario] [Litani St. Perawan Maria] [Novena Tiga Salam Maria] [Dosa] [Dosa Berat] [Dosa Ringan] [Bunda Maria] [Api Penyucian] [Orang-Orang Kudus] [Mistagogi] [Sifat-Sifat Allah] [Yesus Kristus] [Gereja & Pewartaannya] [Penghayatan Sakramen] [Hidup Menjemaat] [Silsilah Yesus Kristus]








Copyright MyCorp © 2024Website builderuCoz                 //menit.do.am